MAKALAH E-BANKING
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Perayun, Maret 2018
ASTUTI
INDRIYANI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan
peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin
banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi
informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan
hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat
dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.
Penggunaan
internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses
melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transaksi perbankan. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya
yaitu internet banking atau yang lebih dikenal dengan E-Banking, yang merupakan
bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui media internet. E-Banking
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan
nasabah dengan menggunakan media internet.
Internet
banking mulai menjadi primadona di kalangan nasabah bank setelah ATM dan phone
banking. Kemudahan bertransaksi dengan fitur yang lengkap tanpa harus keluar
dari rumah, merupakan kelebihan internet banking yang tidak dapat ditandingi
oleh teknologi e-banking lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah E-Banking
Perbankan
elektronik, atau e-banking, adalah istilah yang menggambarkan semua transaksi
yang terjadi antara perusahaan, organisasi, dan individu dan lembaga perbankan
mereka. Pertama dikonseptualisasikan
dalam pertengahan 1970-an,Inggris Negara pertama yang mempunyailayanan
perbankan online, didirikan oleh Bank of Scotland bagi para pelanggan dari
Nottingham Building Society (NBS) pada tahun 1983.
Beberapa bank yang ditawarkan nasabah
perbankan elektronik pada tahun 1985. Namun, kurangnya pengguna internet, dan
biaya yang terkait dengan penggunaan online banking, terhambat
pertumbuhan. Ledakan Internet di-akhir
1990-an membuat orang lebih nyaman dengan membuat transaksi melalui web. Meskipun kehancuran dot-com, e-banking tumbuh
bersaa Internet.
Sementara
lembaga keuangan mengambil langkah untuk menerapkan e-banking di pertengahan
1990-an, Stanford Federal Credit Union adalah lembaga keuangan pertama yang
menawarkan layanan internet banking online untuk semua anggotanya pada bulan
Oktober 1994, banyak konsumen ragu-ragu untuk melakukan transaksi keuangan
melalui web. Butuh adopsi perdagangan elektronik, berdasarkan perusahaan
trailblazing seperti America Online, Amazon.com dan eBay, untuk membuat ide
membayar untuk barang secara online luas.
Pada tahun 2000, 80 persen dari bank-bank AS yang ditawarkan e-banking.
Digunakan pelanggan tumbuh perlahan-lahan. Di Bank of America, misalnya, butuh
10 tahun untuk memperoleh 2 juta e-banking pelanggan. Namun, perubahan budaya yang signifikan
terjadi setelah ketakutan Y2K berakhir.
Pada tahun 2001, Bank of America menjadi bank
pertama ke atas 3 juta pelanggan online banking, lebih dari 20 persen basis
pelanggannya. Sebagai perbandingan,
lembaga-lembaga nasional lebih besar, seperti Citigroup mengklaim 2,2 juta
hubungan online secara global, sementara JP Morgan Chase memperkirakan memiliki
lebih dari 750.000 pelanggan online banking.
Wells Fargo memiliki 2,5 juta pelanggan online banking, termasuk usaha
kecil. Pelanggan online terbukti lebih
loyal dan menguntungkan dari pelanggan biasa.
Pada Oktober 2001, Bank of America pelanggan dieksekusi rekor 3,1 juta
pembayaran tagihan elektronik, dengan total lebih dari $ 1 miliar. Pada tahun 2009, sebuah laporan Gartner Group
memperkirakan bahwa 47 persen orang dewasa AS dan 30 persen di Inggris bank
online.
Tahun
2000, implementasi e-Banking dan mobile banking mulai di lakukan oleh beberapa
Bank di Indonesia. Bank di Indonesia mulai memasuki dunia maya.
2.2
Pengertian e-banking
Electronic
Banking (e-banking) merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang
menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone
banking, mobile banking, dan internet banking. E-banking didefinisikan sebagai
penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah
melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif.
E-Banking
meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis,
untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk
internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis
seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.
Berikut
adalah saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia
sebagai berikut :
1. ATM, Automated Teller Machine atau
Anjungan Tunai Mandiri
Ini
adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti
mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah
untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam
perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon
), pembelian ( voucher dan tiket ), dan yang terkini transfer ke bank lain
(dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM,
kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan,
berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk
mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang,
yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut
sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan
penggunaannya.
2. Phone Banking
Ini
adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank
via telepon. Pada awalnya hanya bisa diakses melalui telepon rumah, namun
seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor
akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada
awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi
jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer
Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan
telepon), pembelian ( voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain, serta dilayani
oleh
Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis
ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di
manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer
ke bank lain.
3. Internet Banking
Ini
termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan
transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi
yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk
bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian ( voucher dan
tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan
bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di
layar komputer/PC atau PDA.
4. SMS/m-Banking
Saluran
ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan
nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang
dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran ( kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk
transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada
akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun
dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode
transaksi dalam pengetikan sms.
2.3
Jenis-jenis tehknologi e-banking
· Automated Teller Machine (ATM).
Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya
yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening
simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
· Computer Banking. Layanan bank yang
bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk
melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan
lain-lain.
· Debit (or check) Card. Kartu yang
digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan
pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening
banknya.
· Direct Deposit. Salah satu bentuk
pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi
pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui
transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
· bill payment Direct Payment (also
electronic). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk
membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara
elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct
payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus
menginisiasi setiap transaksi direct payment.
· Electronic Bill Presentment and
Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan
ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan
dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh
membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara
elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
· Electronic Check Conversion. Proses
konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi,
dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik
atau proses lebih lanjut.
· Electronic Fund Transfer (EFT).
Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya
melalui media elektronik.
· Payroll Card. Salah satu tipe
“stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek
yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau
Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut
secara elektronik.
· Preauthorized Debit (or automatic bill
payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi
pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada
tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu
(misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik
ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT
Telkom).
· Prepaid Card. Salah satu tipe
Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya
pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
· Smart Card. Salah satu tipe
stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau
microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau
melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian,
verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa
digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik)
atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).
· Stored-Value Card. Kartu yang di
dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran
sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi
kerja atau perusahaan lain, misalnya kartu dengan logo MasterCard.
2.4
Manfaat e-banking
Manfaatnya
penggunaannya mirip dengan mesin ATM dimana sarananya saja yang berbeda,
seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan saldo rekening, transfer
dana antar rekening atau antar bank, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin
bulanan seperti: listrik, telepon, kartu kredit, dll.
Dengan
memanfaatkan e-banking banyak keuntungan yang akan diperoleh nasabah terutama
apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena
e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang
nasabah memiliki sarana pendukung untuk melakukan layanan e-banking tersebut.
Dengan
hadirnya e-banking tidak hanya nasabah saja yang mendapatkan manfaat melainkan
juga menciptakan efek manfaat yang lain bagi bank, yakni meningkatkan
pendapatan berbasis komisi atau biaya (fee based income). Sebagian besar fee
berasal dari layanan transaksi yang ditawarkan e-banking, misalnya untuk
pembayaran tagihan listrik dikenai biaya Rp 2.500 per transaksi.
2.5
Ancaman keamanan
Meskipun
menawarkan kemudahan,tetap saja ada ancaman keamanan yang mengintai. Biasanya,
ancaman ini ditujukan kepada pihak pengguna yang notabene lemah dari sisi
kesadaran berteknologi. Beberapa ancaman yang sering muncul, antara lain
Typo-site atau website forging merupakan teknik membuat situs yang memiliki
domain San tampilan yang mirip dengan situs aslinya. Tujuannya, mendapatkan
username dan password pengguna. Misalnya saja, situs dengan nama netbank.com.
Kembaran situs ini biasanya memiliki nama-nama yang mirip, seperti net-bank.com,
netbank.com, atau netibank.com.
Key-logger
adalah virus atau trojan yang tersembunyi dan bertugas merekam setiap input
ketikan tombol user keyboard. Aplikasi ini tertanam di komputer tanpa diketahui
pengguna dan bertugas mendapatkan username dan password akses pengguna ke suatu
situs.Man in the middle attack, aktivitas seorang cracker (sebutan untuk hacker
jahat) yang menyadap informasi dari pengguna. Informasi yang disadap bisa
berupa password, username, dan pesan elektronik. Kejadian ini biasanya menimpa
pengguna yang menggunakan komputer di lingkungan umum seperti warnet dan free
hotspot.
Kesadaran
berteknologi, meskipun pihak bank selaku penyedia layanan internet banking
telah meningkatkan pengamanan layanannya, tetap saja sasaran yang paling empuk
adalah pengguna layanan. Titik kelemahannya ada pada minimnya kesadaran
berteknologi pengguna. Misalnya, pengguna berbagi kode PIN, selalu mengklik
“Yes” ketika muncul notifikasi di komputer, dan lupa logout.
2.6
Keamanan dalam menggunakan fasilitas e-banking
Keamanan
merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya di
internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan
penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Salah
satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL
(Secure Socket Layer) maupun lewat protokol HTTPS (Secure HTTP).
BCA
salah satu bank pelopor e-banking di Indonesia contohnya. BCA menawarkan produk
perbankan elektronik berupa KlikBCA, yang memberikan kemudahan untuk melakukan
transaksi perbankan melalui komputer dan jaringan internet. KlikBCA dilengkapi
dengan security untuk menjamin keamanan dan kerahasiaan data dan transaksi yang
dilakukan oleh nasabah. Untuk menambah keamanan pihak bank melengkapi juga
dengan KeyBCA, yaitu alat pengaman tambahan untuk lebih mengamankan transaksi
finansial di KlikBCA. Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan password yang
selalu berganti setiap kali melakukan transaksi finansial. Dengan demikian,
keamanan nasabah bertransaksi akan makin terjaga.
Selain
itu untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN).
Sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah
diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk
internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk
mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta
untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
2.7
Tips agar aman bertransaksi menggunakan e-banking
Selalu
periksa kembali alamat situs layanan internet banking yang di ketikan di
address bar. Pastikan bahwa alamat situs telah lengkap, tidak kurang, dan tidak
lebih.Bila muncul peringatan sertifikasi situs saat mengakses internet banking,
sebaiknya batalkan akses dan periksa ulang alamat situs. Biasanya, situs
internet banking telah disertifikasi secara internasional sehingga tidak akan
muncul peringatan sertifikasi.
Disarankan
untuk tidak mengakses situs internet banking di tempat-tempat publik dan kurang
terpercaya, seperti di komputer warnet, komputer kantor, komputer teman,
dan/ree hotspot. Lebih diutamakan menggunakan komputer pribadi.Tetap rahasiakan
informasi apa pun dan kepada siapa pun terkait dengan akses internet banking
yang dimiliki, termasuk username, password, dan PIN. UbahJah password dan PIN
secara berkala.
Jika
menemui keganjilan apa pun, hentikan kegiatan dan jangan lagi memasukkan
password atau informasi sensitif lainnya. Tanyakan kepada orang yang dipercaya
atau costumer support bank bersangkutan.Meskipun tidak menjamin 100 persen
aman, pasanglah antivirus dan firewall untuk menghindari key-logger.Hindari
mengakses situs porno dan situs penyedia aplikasi game gratisan. Biasanya,
virus dan trojan key-logger menumpang dalam situs ini.Untuk keamanan maksimal
dan terhindar dari man in the middle attack serta virus dan trojan, gunakan
komputer dengan sistem operasi yang aman dan bebas dari virus dan trojan,
seperti Linux dan Macintosh.Selalu klik logout setelah selesai menggunakan
internet banking.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua
yang dijabarkan diatas tersebut merupakan gambaran dari E-banking dan sebagai
alternatif sistem perbankan yang baru di indonesia. E-Banking pada dasarnya
merupakan suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan nasabah dengan
menggunakan media internet
E-Banking
merupakan buah dari perkembangan tehknologi informasi, yaitu internet. Peran
e-banking bagi nasabah yaitu memberikan
kenyamanan bertransaksi bagi penggunanya, tanpa harus datang ke bank, tanpa
harus mengantri dan bagi pihak bank, e-banking memberikan keuntungan financial
maupun citra di mata nasabahnya.
3.2 Saran
Dengan
berkembangnya e-banking di Indonesia dan beragamnya kemudahan transaksi via
e-Banking, kita harus bisa memanfaatkannya dengan bijak. Saat menggunakan
e-banking seharusnya berhati-hati, jangan sampai manfaat dari e-banking
tersebut diambil oleh orang lain, seperti tindak kejahatan yang ada.
Selain
itu, kesadaran akan tehknologi harus ditingkatkan, agar tidak terjadi penipuan
melalui internet atau lewat sarana komunikasi yang lain.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR
ISI..........................................................................................................
BAB
IPENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1 Sejarah
E-Banking...........................................................................................
2.2
Pengertian
e-banking........................................................................................
2.3
Jenis-jenis tehknologi
e-banking......................................................................
2.4
Manfaat
e-banking...........................................................................................
2.5
Ancaman
keamanan.........................................................................................
2.6
Keamanan dalam menggunakan fasilitas
e-banking.........................................
2.7
Tips agar aman bertransaksi menggunakan
e-banking......................................
BAB
III PENUTUP................................................................................................
3.1
Kesimpulan.....................................................................................................
3.2
Saran...............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................